Saat tentara Tsushima yang selamat mundur, mereka dihadapkan oleh Jinzaburō yang mengenakan baju besi Tsushima yang menyuruh mereka berhenti dan melawan tentara Goryeo yang mengejar. Mereka enggan mengikuti orang buangan, tetapi ketika Jinzaburō dan beberapa orang buangan lainnya menyerang para pengejar, tentara Tsushima berbalik dan mengikuti mereka. Obusama Saburō, Shiraishi Kazuhisa dan Hitari mendukung serangan itu, memaksa penyerang mundur dan berkumpul kembali. Jinzaburō bersikeras mengejar mereka, namun Abiru Yajirō mendesak agar berhati-hati dan tidak mengikuti. Sementara itu, orang buangan dan tentara pendukung dikepung oleh lebih banyak pasukan penyerang, tetapi dipimpin oleh Jinzaburō mereka berhasil menerobos ke markas mereka, membunuh jenderal mereka dan anak buahnya sebelum kembali dengan kepala Sō Sukekuni dan Umajirō yang terbunuh. Teruhi memohon kepada penduduk desa Sasu untuk bergabung dengan mereka dalam mempertahankan ibu kota, tetapi Jinzaburō bersikeras untuk melakukan serangan malam terhadap para penyerbu. Abiru Yajirō tidak setuju dan kembali ke ibu kota. Menggunakan Amushi sebagai pengintai, Jinzaburō bersiap untuk memimpin mereka dalam serangan tabrak lari melawan pasukan penyerang kecil di bawah sinar bulan. Namun mereka dikhianati oleh dua penduduk desa Sasu, dan ketika penduduk desa Ginshichi mencoba membunuh Jinzaburō dari belakang, Teruhi mengalihkan perhatiannya dan terpotong oleh pedangnya.
