Teruhi memohon para pengikutnya untuk mendukung Toibarai dalam membela Kanatanoki, meskipun jumlahnya hampir enam banding satu. Mereka memusatkan sebagian besar kekuatan di Gerbang Selatan utama, sementara Shiraishi menawarkan untuk mempertahankan tembok barat di belakang. Sementara itu, Komandan Mongol Choukuru bergerak cepat untuk menjadi yang pertama menyerang para pembela tetapi terjebak dalam jebakan yang dipasang oleh Jinzaburou dan pasukan kecil Toibarai. Pasukan Choukuru ditarik untuk menyerang Gerbang Selatan yang dijaga ketat, tetapi dihentikan oleh pembela yang berpengalaman. Komandan Funbishi kemudian datang dengan perintah untuk membuat para pembela tetap sibuk sementara Komandan Ochirubato berputar ke tembok barat. Sementara itu Shiraishi mengirim tentara Toibarai dari Gerbang Utara ke Gerbang Selatan, membiarkan bangsa Mongol memanjat tembok dan masuk. Namun, Ochirubato jatuh ke dalam perangkap, dan dibakar bersama anak buahnya, memberi kesan bahwa benteng itu terbakar. Sementara bangsa Mongol ragu-ragu, Jinzaburou memimpin pasukan kavaleri ke tengah-tengah mereka, hampir membunuh Uriyan Edei yang memutuskan untuk mundur dan fokus pada tujuan utama mereka, penaklukan Jepang. Ketika celah di tembok barat ditemukan, Jinzaburou pergi untuk menyelidiki, dan menemukan pengkhianat Shiraishi menunggunya.
