Wei Wuxian tersesat saat menemukan lapangan panahan di Kota Tanpa Malam dan bertemu Wen Ning saat dia sedang berlatih memanah. Wei Wuxian menanyakan arah dan berkenalan. Di lapangan, setiap pemanah yang cakap dan masing-masing pemimpin sekte berkumpul untuk Diskusi Akbar yang diselenggarakan oleh sekte Wen tahun ini. Ketika Wei Wuxian melihat Lan Wangji, dia mengolok-oloknya dengan mengira ikat kepalanya miring, membuat Lan Wangji kesal. Para pemimpin klan mengambil tempat duduk mereka, pemimpin Klan Wen duduk lebih tinggi dari para pemimpin klan lain dalam permainan kekuasaan yang jelas. Tepat sebelum kompetisi dimulai, Wen Ning dipilih oleh Wen Chao, pewaris Klan Wen, di mana Wei Wuxian turun tangan untuk mempertahankan keterampilan memanahnya. Namun, saat disuruh membuktikan kemampuannya, Wen Ning gagal melakukan tembakan bagus karena gugup. Tapi Wei Wuxian terus memujinya, yang membuat Wen Ning sangat percaya padanya. Selama kompetisi, Wen Chao melanggar aturannya sendiri dan menyebabkan pertengkaran. Ketika seorang murid menjelek-jelekkannya, Wen Chao menyerangnya tanpa ampun. Lan Wangji muncul tepat waktu dan menyelamatkannya, membuat Wen Chao pergi dengan malu. Wei Wuxian menyadari bahwa ikat kepala Lan Wangji memang miring kali ini, tapi Lan Wangji menolak untuk percaya. Karena kebaikan, Wei Wuxian mencoba meluruskannya, tetapi malah menarik seluruh band.
